Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Anak Dan Remaja Dalam Penyalahgunaan Narkoba

DAMPAK KELUARGA BROKEN HOME TERHADAP ANAK DAN REMAJA DALAM PENYALAHGUNAAN NARKOBA

Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Anak Dan Remaja Dalam Penyalahgunaan Narkoba


Masalah penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu permasalahan serius yang dihadapi oleh Pemerintah dan masyarakat saat ini. Istilah lain dari Narkoba adalah NAPZA ( narkotika, psikotropik, dan zat adiktif) yaitu bahan atau zat yang apabila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak atau susunan syaraf pusat (Psikoaktif) dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental, ketagihan (adiksi) dan ketergantungan (depedensi).

Berbagai upaya telah dilakukan oleh Pemerintah untuk mengatasi permasalahan narkoba, baik melalui pembentukan peraturan perundang-undangan, pembentukan berbagai lembaga baik lembaga pemerintah dan lembagas swasta. Berbagai upaya terus dilakukan, baik melalui program pencegahan, pemberdayaan, pemberantasan, maupun rehabilitasi. Berbagai program pemerintah sebagaimana tersebut diterapkan sesuai dengan kondisi yang terjadi dalam masyarakat.

Dalam perkembangannya, penyalahgunaan narkoba dalam masyarakat terjadi begitu massif, yang menimpa berbagai kalangan, lintas umur maupun lintas profesi. Salah satu kaum yang sangat rentan yang menjadi korban dalam penyalahgunaan narkoba adalah kalangan pelajar. Anak dalam usia pelajar sangat mudah dipengaruhi untuk menggunakan narkoba, terutama bagi mereka yang kurang mendapat perhatian dari orang tua.

Pengalaman penulis beberapa waktu yang lalu mendapati bahwa kondisi keluarga yang stabil cenderung lebih kebal dari pengaruh penyalahgunaan narkoba dibandingkan dengan keluarga yang kehariannya kurang harmonis. Berdasarkan interaksi penulis dengan beberapa remaja korban penyalahgunaan narkoba didapati beberapa permasalahan yang seragam.

Umumnya para remaja korban penyalahguna narkoba, kondisi di dalam keluarganya cenderung kurang harmonis. Penyebab terbanyak terjadi akibat pecahnya rumah tangga (broken home) akibat perselihan terus-menerus yang terjadi antar kedua orang tua yang akhirnya menyebabkan keluarga tersebut tidak utuh lagi. Menurut (Wilis (2015), broken home dapat dilihat dari dua aspek penyebabnya, yaitu : Keluarga yang menjadi tidak utuh disebabkan salah satu orang tua meninggal atau bercerai, dan orang tua yang tidak bercerai atau berpisah namun tidak memperlihatkn kasih sayang akibat sering bertengkar.

Dari Kondisi broken home sebagaimana tersebut di atas, broken home akibat perpisahan orang tua (perceraian) ternyata berdampak lebih dahsyat pada diri anak, terutama pada anak yang masih kecil atau yang baru beranjak remaja. Kehilangan salah seorang yang penting dalam hidupnya sangat mempengaruhi kondisi kehidupannya. Anak yang sudah mengalami broken home dalam rumah tangga, kondisinya akan berubah dari sebelumnya. Ia menjadi sedih, tidak ada lagi motivasi, emosi yang tidak stabil, prestasi menurun, kecenderungan perilaku menyimpang dan berbagai perilaku destruktif lainnya.

Penyalahgunaan narkoba yang terjadi pada anak yang keluarganya broken home sangat marak terjadi. Pemakaian narkoba tersebut dilakukan akibat adanya rasa depresi maupun rasa cemas. Stress dan depresi yang terjadi pada anak yang mengalami broken home biasanya akan terjadi dalam jangka waktu yang lama.

Tujuan anak dan remaja yang mengalami broken home memakai narkoba untuk mengurangi beban fikiran dan mentalnya. Efek yang diinginkan dari pemakaian narkoba tersebut adalah untuk memberikan ketentraman, keyamanan dan kebahagiaan semu serta terbebas dari berbagai persoalan yang sedang dihadapi.

Akan tetapi, dibalik itu semua yang tidak disadari oleh anak dan remaja akibat pemakaian narkoba adalah timbulnya berbagai efek negatif terutama rusaknya organ tubuh seperti paru-paru, usus, ginjal, otak dan hati. Selain itu, timbul pula efek psikologis akibat pemakaian narkoba seperti timbulnya rasa pemalu, rendah diri, merasa tidak berguna dan berbagai penyakit mental lainnya.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa broken home dalam keluarga sangat mempengaruhi kecenderungan anak dan remaja dalam penyalahgunaan narkoba. Semoga artikel singkat ini bemanfaat. Mudah-mudahan kita dapat menyelamatkan generasi kita dari penyalahgunaan narkoba.


SAY NO TO DRUGS

Penulis : Herri Saifuddin

3 comments for "Dampak Keluarga Broken Home Terhadap Anak Dan Remaja Dalam Penyalahgunaan Narkoba"