Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Ummu Sulaim Binti Milhan (Ar-Rumaisha')

Kisah Ummu Sulaim Binti Milhan (Ar-Rumaisha')
Gambar : Pixabay.com

Ummu Sulaim binti Milhan bin khalid Al-anshariyyah, ibunda Anas bin Malik ra. Awalnya beliau adalah istri dari Malik bin An-Nadhar, kemudian dia tertarik pada Islam dan masuk Islam tanpa persetujuan dari suaminya. Ketika suaminya mengetahui akan keislaman istrinya maka ia marah lalu pergi meninggalkan Ummu Sulaim, suaminya pergi ke syam dan meninggal dunia disana.

Setelah suaminya meninggal dunia banyak laki-laki yang datang untuk meminang Ummu Sulaim, salah satunya adalah Abu Thalhah Al-Anshari yang ketika itu masih dalam keadaan musyik maka ummu Sulaim mengabaikannya.

Pada suatu hari Ummu Sulaim berkata dengan kecerdasan seorang mukminah yang ingin memikat hati Abu Thalhah kepada Islam " Wahai Abu Thalhah, bukankah engkau tahu bahwa tuhanmu yang engkau sembah adalah batu yang tidak dapat memberi mudharat kepadamu ataupun memberi manfaat kepadamu. Apakah ia dapat memberi mudharat kepadamu? Apakah dia dapat memberi manfaat kepadamu? Tidakkah engkau malu dengan ibadahmu ini? Jika engkau memeluk islam, maka sungguh aku tidak menginginkan mahar apapun darimu selain keislaman."

Abu Thalhah pun terpikat hatinya dan ia mengucapkan dua kalimat syahadat kemudian dia menikah dengan Ummu Sulaim.

Ketika Anas berusia 10 tahun, Nabi Muhammad SAW datang ke Madinah dan Ibu Anas menggandeng tangan anas dan membawanya kepada Rasulullah SAW, kemudia ia berkata " Wahai Rasulullah tidak ada satupun laki-laki ataupun wanita dari kalangan kaum Anshar kecuali dia elah mempersembahkan hadiah kepadamu, sedangkan aku tidak mampu memnerikan hadiah apapun kepadamu kecuali putraku ini, maka bawalah dia untuk membantumu".

Diriwayatkan dari Anas ra, dia berkata" anak dari abu thalhah mengalami sakit yang parah, lalu dia meninggal dunia, sedangkan Abu Thalhah sedang berpergian. Ketika istrinya mengetahui bahwa anaknya sudah meninggal dunia maka dia mengerjakan sesuatu dan meletakkan jasad anaknya tersebut disamping rumah. Lalu ketika Abu Thalhah pulang, dia berkata, "bagaimana keadaan anak kita?" Istrinya menjawab "jiwanya sudah tenang dan aku berharap dia sudah beristirahat." Abu thalhah menganggap bahwa dia berkata jujur." Anas bin Malik melanjutkan "Maka Abu Thalhahpun tidur. Pada keesokan harinya,dia mandi. Lalu ketika dia hendak pergi keluar, istrinya memberitahukan bahwa anaknya sudah meninggal dunia".

Kemudian pada pagi harinya abu thalhah pergi menemui Rasulullah SAW dan memberitahukan hal tersebut kepada beliau. Maka Rasulullah Saw bersabda, Ya Allah, berkahilah mereka pada malam yang telah mereka lalui".

'Ubabah bin Rifa'ah mengatakan " Sungguh, setelah itu aku menyaksikan tujuh orang anak mereka di mesjid, semuanya membaca Al-qur'an".

Diriwayatkan dari Tsabit, dia mengatakan : pada peristiwa perang uhud, saya melihat 'Aisyah dan Ummu Sulaim . Mereka berdua senantiasa nampak bersegera dalam membawa geriba-geriba tempat air minum diatas punggung mereka, kemudian menuangkan air minum itu untuk kaum muslimin, kemudian kembali lagi dan menuangkan air minum itu untuk kaum muslimin".

Diriwayatkan darinya juga, dia berkata, "pada peristiwa perang Hunain, Abu Thalhah datang dan membuat Rasulullah Saw tertawa karena Ummu sulaim. Abu Thalhah berkata, wahai Rasulullah, lihatlah Ummu Sulaim membawa pisau besar'. Maka Rasulullah SAW pun bertanya kepadanya, "Apa yang akan engkau lakukan dengan pisau besar itu, wahai Ummu Sulaim?" Ummu Sulaim menjawab, 'jika ada seseorang dari mereka yang mendekat kepadaku, maka aku akan menikamnya'.

Demikianlah Ummu Sulaim yang memiliki peranan besar dalam islam, dia mampu menjadi ibu yang hebat untuk anak-anaknya, dia mampu menjadi istri yang shalehah, dia juga seorang mujahidah serta mengajarkan bagaimana kesabarannya yang luar biasa ketika menghadapi suatu masalah. Maharnya sangatlah mulia yaitu islam.

Dikutip dari buku : 66 Muslimah Pengukir Sejarah.

Post a Comment for "Kisah Ummu Sulaim Binti Milhan (Ar-Rumaisha')"