Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kisah Anas bin Malik, Sahabat Yang Setia Berkhidmat Kepada Rasulullah

Anas bin Malik bin Nadhr Al-Khazraji Al Anshari dari bani Najjah. Anas Lahir pada tahun ke tiga kenabian, artinya dia lahir sepuluh tahun sebelum hijrah. Ibundanya adalah wanita dari kalangan anshar yang bernama Sahla binti Malik bin Khalid atau yang dikenal dengan Ummu Sulaim. Ibundanya masuk Islam di Madinah tanpa sepengetahuan suaminya. Ketika suaminya mengetahui tentang keislamannya, maka suaminya marah kepadanya dan akhirnya meninggalkan istrinya dan suaminya pergi ke Syam lalu dia meninggal disana. Sepeninggalan Malik bin Nadrh dia dipinang oleh Abu Thalhah yang maharnya adalah dengan keislaman Abu Thalhah.
Kisah Anas bin Malik, Sahabat Yang Setia Berkhidmat Kepada Rasulullah

Anas mempunyai saudara yaitu Al-Barra’, dia adalah salah satu pahlawan Islam yang syahid ketika perang pembebasan Tustar .

Hari yang penuh dengan kebahagian adalah Ketika hari kedatangan nabi tiba di Madinah. Semua orang keluar untuk melihat Rasulullah, termasuk Ummu Sulaim. Ummu sualiam membawa Anas dan menyerahkan kepada Nabi. Seperti yang diriwayatkan Anas, Ummu sulaim berkata “Wahai Rasulullah semua teman-temanku telah memberi hadiah kepadamu, namun aku sungguh tidak mempunyai apa-apa untuk dipersembahkan. Tapi ini putraku Anas bin Malik akan berkhidmat kepadamu bahagian kami dengan menjadikannya sebagai pembantumu”. Lalu Rasulullah menerimanaya kemudian ummu Sulaim berkata, wahai Rasulullah doakanlah dia, maka Nabipun mendoakannya :

“Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya. Berkahilah apa yang Engkau anugerahkan padanya”. (H.R. Bukhari dan Muslim).

Berkat doa dari rasulullah, Anas berkata ”hari ini aku punya anak dan cucu-cucuku lebih dari seratus orang”.

Seringkali Rasulullah bersabda kepada Anas, “Wahai anakku! Jika kau bisa memasuki pagi dan petang hari, dan dihatimu tidak terdapat penipuan terhadap siapapun, maka lakukanlah. Setelah itu beliau bersabda kepadaku, Wahai anakku itulah sunnahku. Siapa yang menghidupkan sunnahku, maka dia telah mencintaiku. Dan siapa yang mencintaiku, dia akan bersamaku disurga”.

Rasulullah memperlakukan dengan penuh kasih sayang sampai-sampai Anas berkata “Aku melayani Rasulullah selama sepuluh tahun. Demi Allah, tidak pernah sekalipun beliau berkata kepadaku, Cih, tidak pernah pula berkata sesuau kepadaku untuk sesuatu ‘ kenapa kau melakukan ini, kenapa kau tidak melakukan itu’.

Karena Sejak kecil Anas sudah menjadi khadim atau pelayan yang melayani keperluan Rasulullah dan Anas mendapatkan pendidikan serta pengawasan langsung dari Rasulullah sehingga dia mampu menghafal dan meriwayatkan banyak hadist, yaitu berjumlah 2286 hadist. Hadist tersebut ada yang langsung dari Rasulullah dan ada juga yang Anas dengar dari Abu Bakar, Umar, Ubadah bin Shamit, Mu’adz bin Jabal, Abdullah bin Mas’ud dan Abu Hurairah dari Nabi.

Anas sangat amanah dalam meriwayatkan hadist dan menyampaikannya persis seperti apa yang didengarkannya. Setelah Rasulullah wafat, Anas hidup sekitar delapan puluh tahun dan dia menyampaikan hadist-hadist sehingga Anas menjadi guru yang mulia, serta darinya lahir pula murid-murid yang cerdas yang menjadi Imam-Imam Besar seperti Hasan Al Basri, Ibnu Sirin, Said Bin Jubair, Qatadah, Az Zuhri dan Umar Bin Abdul Aziz.

Pada awalnya Rasulullah melarang para sahabat untuk menulis hadist karena takut akan bercampur dengan Alqur’an, Akan tetapi setelah alqur’an sudah lengkap dan wahyu berhenti seiring dengan wafatnya Rasulullah, maka larangan dalam penulisan hadist tidak berlaku lagi serta Anas menulisnya dan berkata ‘ikatlah ilmu dengan tulisan’.

Anas ra selalu memadukan ilmu dengan amal, Anas berkata, “Pelajarilah apa saja (ilmu) yang ingin kalian pelajari tetapi Allah tidak akan memberikan pahala atas ilmu, sampai kalian mengamalkan.

Pada suatu hari seseorang berkata kepada Anas : “Engkau adalah sahabat Rasulullah terakhir yang masih hidup”.

Anas kemudian menjawab : “Kaum Arab masih tersisa, adapun dari sahabat Rasulullah, maka saya orang terakhir yang masih hidup”. Anas wafat pada tahun 93 H di Basrah dan usianya 107 tahun.

Oleh : Penulis dan berbagai sumber lainnya

Posting Komentar untuk " Kisah Anas bin Malik, Sahabat Yang Setia Berkhidmat Kepada Rasulullah "