Kisah Keteladanan Nabi Ayub, Sabar Dalam Menghadapi Cobaan
Nabi Ayub alaihissalam berasal dari wilayah Rum atau Romawi. Nasab beliau bersambung ke Nabi Ishaq dan Nabi Ibrahim. Nabi Ayub ditugaskan untuk berdakwah di kalangan bani Israil. Nabi Ayyub dikisahkan sebagai seorang nabi yang dikenal dengan ketabahan dan kesabarannya ketika mendapatkan cobaan dari Tuhan.
Mulanya, Nabi Ayub dikaruniai kekayaan berlimpah. Beliau memiliki binatang ternak, seperti sapi, unta, kambing, kuda, dan keledai dalam jumlah sangat banyak. Tak ada orang yang memiliki hewan ternak melebihi ternak milik Nabi Ayub.
Selain ternak, Nabi Ayub juga memiliki tanah yang sangat luas di negeri Batsniyyah, di daerah Huran, di wilayah Syam. Nabi Ayub juga dikaruniai keluarga yang baik. Beliau memiliki anak-anak laki-laki dan perempuan. Nabi Ayub sangat menyayangiorang miskin. Beliau gemarmemberi makan orang miskin, anakyatim, kaum dhuafa, dan ibnu sabilatau orang yang kehabisan bekal diperjalanan. Ini adalah wujud syukurbeliau atas nikmat dari Allah yang diterimanya.
Hingga suatu waktu, Allah ta'ala berkehendak menguji Nabi Ayyub. Nabi Ayub ditimpa penyakit di sekujur badannya. Semua anak meninggal dunia. Harta benda dan ternaknya pun musnah tak tersisa.Nabi Ayub ditinggalkan kaumnya. Hanya istrinya yang masih bersedia membawakan makanan untuk beliau.
Nabi Ayub adalah seorang Nabi yang rupawan, beliau memiliki wajah yang tampan, penyakit kulit yang menimpa sekujur badannya menyebabkan paras beliau menjadi berubah. Hampir tidak ada bagian tubuh Nabi Ayub yang tidak terkena penyakit Judzam (kusta) itu.
Namun, segala penderitaan dan musih yang ditimpakan kepada Nabi Ayub tidak membuat beliau berpaling dari Allah. Bahkan, beliau terus berdzikir, "Segala puji bagi Allah. Dialah yang memberi, Dialah pula yang berhak mengambil." Suatu hari, ketika membawakan makanan untuk Nabi Ayub, sang istri bertanya kepada beliau,"Wahai Ayyub, andai engkau mau berdoa pada Rabbmu, tentu engkau akan diberikan jalan keluar."
Nabi Ayyub pun menjawab, "Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita yang sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun."
Setelah itu, istrinya tak sanggup lagi mengurus Nabi Ayub. Dia menyuruh orang lain untuk mengurus dan mebawakan makanan untuk nabi Ayub.
Dalam Surat Al-Anbiya ayat 83-84 Allah SWT berfirman :
“dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (Q.S Al-Anbiya : 83-84)
Hingga tiba waktunya, Allah berkehendak mengakhiri penderitaan Nabi Ayub. Allah berfirman ,"Hantamkanlah kakimu; . inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." Allah memerintah Ayyub untuk beranjak dari tempatnya. Tiba-tiba air memancar, Nabi Ayub lalu mandi, kemudian hilanglah seluruh penyakit yang diderita tubuhnya.
Kejadian tersebut Allah ceritakan dalam Al-Qur’an Surah Sad ayat 41, yang artinya:
“Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (Q.S Sad : 42)
Allah memerintahkan lagi Nabi Ayub menghentakkan kakinya, maka muncul pula mata air lain. Lalu Allah memerintahkannya untuk meminumair tersebut hingga hilanglah seluruh penyakit dalam batinnya. Nabi Ayub pun pulih seperti sediakala. Sempurna kesehatan lahir danbatinnya.
Allah ridha atas Nabi Ayyub 'alaihis salam dalam menghadapi cobaan. Allah pun berkenan mengembalikan semua yang telah diambil dari Nabi Ayub. Nabi Ayub kembali dikaruniai keluarga, harta, dan binatang ternaknya. Inilah anugerah Allah karena kesabaran dan keridhaan Nabi Ayub, ketika menghadapi musibah.
Mulanya, Nabi Ayub dikaruniai kekayaan berlimpah. Beliau memiliki binatang ternak, seperti sapi, unta, kambing, kuda, dan keledai dalam jumlah sangat banyak. Tak ada orang yang memiliki hewan ternak melebihi ternak milik Nabi Ayub.
Selain ternak, Nabi Ayub juga memiliki tanah yang sangat luas di negeri Batsniyyah, di daerah Huran, di wilayah Syam. Nabi Ayub juga dikaruniai keluarga yang baik. Beliau memiliki anak-anak laki-laki dan perempuan. Nabi Ayub sangat menyayangiorang miskin. Beliau gemarmemberi makan orang miskin, anakyatim, kaum dhuafa, dan ibnu sabilatau orang yang kehabisan bekal diperjalanan. Ini adalah wujud syukurbeliau atas nikmat dari Allah yang diterimanya.
Hingga suatu waktu, Allah ta'ala berkehendak menguji Nabi Ayyub. Nabi Ayub ditimpa penyakit di sekujur badannya. Semua anak meninggal dunia. Harta benda dan ternaknya pun musnah tak tersisa.Nabi Ayub ditinggalkan kaumnya. Hanya istrinya yang masih bersedia membawakan makanan untuk beliau.
Nabi Ayub adalah seorang Nabi yang rupawan, beliau memiliki wajah yang tampan, penyakit kulit yang menimpa sekujur badannya menyebabkan paras beliau menjadi berubah. Hampir tidak ada bagian tubuh Nabi Ayub yang tidak terkena penyakit Judzam (kusta) itu.
Namun, segala penderitaan dan musih yang ditimpakan kepada Nabi Ayub tidak membuat beliau berpaling dari Allah. Bahkan, beliau terus berdzikir, "Segala puji bagi Allah. Dialah yang memberi, Dialah pula yang berhak mengambil." Suatu hari, ketika membawakan makanan untuk Nabi Ayub, sang istri bertanya kepada beliau,"Wahai Ayyub, andai engkau mau berdoa pada Rabbmu, tentu engkau akan diberikan jalan keluar."
Nabi Ayyub pun menjawab, "Aku telah diberi kesehatan selama 70 tahun. Sakit ini masih derita yang sedikit yang Allah timpakan sampai aku bisa bersabar sama seperti masa sehatku yaitu 70 tahun."
Setelah itu, istrinya tak sanggup lagi mengurus Nabi Ayub. Dia menyuruh orang lain untuk mengurus dan mebawakan makanan untuk nabi Ayub.
Dalam Surat Al-Anbiya ayat 83-84 Allah SWT berfirman :
“dan (ingatlah kisah) Ayub, ketika ia menyeru Tuhannya, "(Ya Tuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang Maha Penyayang di antara semua penyayang.” Maka Kami pun memperkenankan seruannya itu, lalu Kami lenyapkan penyakit yang ada padanya dan Kami kembalikan keluarganya kepadanya, dan Kami lipat gandakan bilangan mereka, sebagai suatu rahmat dari sisi Kami dan untuk menjadi peringatan bagi semua yang menyembah Allah. (Q.S Al-Anbiya : 83-84)
Hingga tiba waktunya, Allah berkehendak mengakhiri penderitaan Nabi Ayub. Allah berfirman ,"Hantamkanlah kakimu; . inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum." Allah memerintah Ayyub untuk beranjak dari tempatnya. Tiba-tiba air memancar, Nabi Ayub lalu mandi, kemudian hilanglah seluruh penyakit yang diderita tubuhnya.
Kejadian tersebut Allah ceritakan dalam Al-Qur’an Surah Sad ayat 41, yang artinya:
“Hentakkanlah kakimu; inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum.” (Q.S Sad : 42)
Allah memerintahkan lagi Nabi Ayub menghentakkan kakinya, maka muncul pula mata air lain. Lalu Allah memerintahkannya untuk meminumair tersebut hingga hilanglah seluruh penyakit dalam batinnya. Nabi Ayub pun pulih seperti sediakala. Sempurna kesehatan lahir danbatinnya.
Allah ridha atas Nabi Ayyub 'alaihis salam dalam menghadapi cobaan. Allah pun berkenan mengembalikan semua yang telah diambil dari Nabi Ayub. Nabi Ayub kembali dikaruniai keluarga, harta, dan binatang ternaknya. Inilah anugerah Allah karena kesabaran dan keridhaan Nabi Ayub, ketika menghadapi musibah.
Post a Comment for "Kisah Keteladanan Nabi Ayub, Sabar Dalam Menghadapi Cobaan"