Kisah Raja dan Gadis Pemerah Susu
Kisah Raja dan Gadis Pemerah Susu
Dikisahkan Suatu seorang raja pergi berburu bersama beberapa pengawalnya. Setibanya di hutan, dia terpisah dengan beberapa pengawalnya, sehingga dia hanya tinggal bersama satu pengawal saja yang mengawalnya. Tiba-tiba turunlah hujan lebat, sehingga raja berusaha mencari tempat untuk berteduh. Akhirnya dia mendapati saturumah rumah gubuk sederhana yang ditempati oleh seorang perempuan tua bersama seorang anak gadisnya.
Gambar : Pixabay.com
Perempuan tua dan anaknya tersebut tidak menyangka kalau tamu mereka adalah seorang raja, karena mereka belum pernah bertemu dan mengenal siapa rajanya. Beberapa saat kemudian, anak perempuan tua itu memanggil sapinya untuk diperah susunya.
Pada saat itu Raja melihat susu yang sangat banyak dan berkualitas, sehingga timbul keinginan sang Raja ntuk mengenakan Pajak dari dari Sapi yang yang dipelihara oleh rakyatnya.
Dalam hatinya sang Raja berkata “Kalau semua sapi dipungut pajaknya, maka pendapatan negra tentu aan semakin bertambah”
Hujan di luar terus turun dengan sangat derasnya, sehingga memaksa raja bermalam di gubuk itu sampai keesokan harinya. Menjelang fajar, anak tuan rumah sudah keluar untuk memerah susu sapinya. Raja yang sudah terjaga dari tidurnya mengintai untuk melihat susu yang keluar dari sapi itu. Tetapi, sangat aneh, tidak setetes pun susu keluar dari sapi itu, walaupun si anak telah mengurut-urut tetek sapinya sampai berulang kali.
"Wahai ibu! Agaknya raja kita telah berniat jahat kepada rakyatnya" Kata si anak.
"Mengapa engkau berkata demikian." Tanya ibunya.
"Karena sekarang sapi kita tidak lagi mengeluarkan susunya walaupun Cuma setetes." Jawab anaknya.
Raja sangat terperanjat mendengar keterangan si anak itu. Cepat-cepat dia berbaring lagi dan membungkus badannya dengan kain selimut dalam keadaan takut. Dia sangat menyesal, lalu segera memperbaiki niatnya dan tidak mau lagi memungut pajak pada setiap sapi rakyatnya.
Ibunya berkata : “Sabarlah nak, sekarang hari masih gelap, sekarang tidurlah dahulu, sebentar lagi kita akan memerah susunya”
Saat siang tiba, si ibu membangunkan anaknya: "Wahai anakku, hari telah siang, pergilah perah sapimu."
Sang anak pun segera bangun dan memerah susu sapinya. Ternyata benar, sapi itu mengeluarkan susunya yang banyak seperti biasanya.
Anak tersebut berkata pada Ibunya : "Wahai ibu, ternyata Raja kita sudah mengubah niat jahatnya, sehingga sekarang sapi kita sudah bisa mengeluarkan susu kembali.
"Bersyukurlah kalau begitu." Jawab Ibunya.
Hari telah siang dan hujan pun telah reda. Raja dan temannya mohon pamit dan berterima kasih atas pertolongan yang diberikan perempuan tua dan anaknya itu. Kemudian sang raja kembali ke istananya.
Beberapa waktu kemudian, tiba-tiba datang utusan Raja menjemput Perempuan tua itu bersama anak gadisnya untuk datang ke istana. Keduanya disambut dengan sangat meriah dengan pelayanan yang sangat istimewa, tapi keduanya tidak mengetahui apa sebabnya diberi keistimewaan seperti itu.
Sebelah selesai makan malam, keduanya kemudian dibawa pengawal untuk menghadap Raja yang sedang duduk di singasananya. Mereka sangatterkejut tidak menyangka kalau orang yang berteduh dan bermalam di tempat mereka adalah seorang raja.
Perempuan tua itu berkata : "Maaf tuanku, Pada saat tuan berteduh, kami melayani tuan seperti biasa, karena kami tidak tahu kalau tuan seorang raja”.
Kemudian Raja menjawab : "Tidak apa-apa. Saya sangat berterima kasih kepada kalian berdua dan sebagai ucapan terima kasihku, terimalah sedikit hadiah ini.” Kemdudian raja memberikan hadiah beberapa batangan emas kepada perempuan tua dan anaknya itu.
Sebelum perempuan tua itu pamit dari istana, raja bertanya dengan suara pelan, "Dari mana engkau mengetahui niat baik dan buruk seorang raja?”
Perempuan tua menjawab, "Kami sudah puluhan tahun tinggal di tempat ini dan sudah banyak pengalaman. Apabila Raja yang memerintah negeri ini berniat baik dan berlaku adil, maka tanaman akan tumbuh subur, ternak-ternak akan gemuk dan rezekipun akan datang melimpah. Begitu juga Sebaliknya, Apabila Raja berlaku jahat dan tidak adil maka tanaman akan mengering, ternak menjadi kurus dan tidak akan mengeluarkan susunya lagi”
Sumber : Humor Sehat ala Ustadz, Muhammad Yasir
Post a Comment for "Kisah Raja dan Gadis Pemerah Susu"