Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Meski Telah Tiada, Engkau Akan Selalu Dikenang

 MESKI TELAH TIADA, ENGKAU AKAN  SELALU DIKENANG

Setiap manusia sepanjang hidupnya akan selalu berada dalam perhatian, terutama tentang perbuatan dan tingkah lakunya. Semua orang pasti ingin dikenang kebaikannya semasa hidup di dunia  maupun setelah meninggal dunia.. Akan tetapi bagaimana cara mewujudkannya?

Meski Telah Tiada, Engkau Akan  Selalu Dikenang
Sumber gambar : google.com

Imam Ibnu Duraid Al Uzdi (Wafat 331 H) pernah berkata dalam salah satu sya’irnya:

وَإِنَّمَا المَرْءُ حَدِيْثٌ بَعْدَهُ , فَكُنْ حَدِيْثًا حَسَنًا لِمَنْ وَعَى

Artinya : “Seseorang akan menjadi pembicaraan bagi generasi sesudahnya. Maka jadilah pembicaraan yang baik bagi orang-orang yang sadar”.

Pepatah di atas memiliki makna yang sangat dalam, yaitu seseorang akan menjadi bahan pembicaraan bagi generasi setelahnya ketika ia sudah tiada. Baik atau buruknya akhlaq, karakter, kepribadian dan tingkah lakunya semasa hidupnya akan selalu diingat oleh orang lain. Ia akan menjadi contoh bagi orang lain, bila ia baik semasa hidupnya orang-orang akan terus mengenangnya dan mengikuti jalan hidupnya serta menjadikan ia teladan, ia akan disebut dengan hal-hal yang menakjubkan serta disenangi oleh setiap orang yang mendengarnya. Namun sebaliknya, orang-orang yang semasa hidupnya melakukan kejahatan, keburukan dan mendzalimi orang lain, maka ia juga akan dikenal, dijadikan pelajaran oleh orang-orang yang hidup agar tidak berperilaku seperti dirinya. Ia dikenal dengan penuh kebencian di hati orang lain. Maka sudah sepatutnya bagi setiap orang untuk mempersiapkan amal dan bekal terbaiknya untuk generasi sesudahnya. Ia harus menghasilkan suatu karya yang dapat menjadi suatu inspirasi serta pelajaran yang berharga bagi orang lain sebelum ia pergi, bukan meninggalkan karya yang buruk sehingga dibenci oleh generasi-generasi sesudahnya sepeninggalnya.

Seorang Intelektual dan pemikir Indonesia yang bernama Buya Hamka pernah mengatakan, “umur manusia itu pendek namun bisa menjadi panjang, dengan tulisan, ilmu, perilaku serta karya-karya yang dia hasilkan”. Ada sebagian manusia ketika meninggal dia hanya diingat selama beberapa tahun saja sebelum akhirnya dilupakan oleh manusia, karena ia tidak memiliki sebuah karya yang membuat dirinya diingat dan dikenang. Sepanjang sejarah dunia, sungguh sangat banyak tokoh-tokoh yang tercatat dalam sejarah. Baik menjadi seorang ulama, pemikir, intelektual, panglima perang, ahli di suatu bidang tertentu, penemu, peneliti, bahkan penulis, mereka semua dikenal karena jasa dan kontribusi mereka bahkan karya-karya mereka bermanfaat sepanjang masa. Dan ada juga sebagian dari tokoh-tokoh itu dikenal dengan kekejamannya, kebiadabannya serta kedzalimannya terhadap orang lain. Sepanjang dunia berputar, ia masih dikenal dengan kejahatannya
.

Dan manusia terbaik yang selalu diingat sepanjang dunia berputar adalah Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلّم, karena jasa beliau yang mengubah peradaban manusia dari kegelapan menuju cahaya, dari kebodohan menuju pencerahan yang penuh dengan ilmu pengetahuan. Beliau mengangkat derajat dan martabat manusia, tidak membeda-bedakan manusia hanya karena ras, warna kulit, suku dan bangsa tertentu, baik Arab maupun non-Arab. Semua beliau didik dan bimbing agar mendapatkan keridhaan Ilahi, yang terbaik adalah yang paling bertaqwa, itulah inti pendidikan beliau. Beliau dikenal oleh seluruh manusia, sejarah hidup beliau dipelajari oleh setiap orang baik muslim maupun non-muslim. Perjalanan hidup beliau dijadikan teladan dalam setiap aspek kehidupan. Hingga saat ini setiap manusia di berbagai belahan dunia khususnya umat muslim masih selalu menyebut beliau dan merindukan beliau untuk bertemu kelak di hari kiamat.

Dan manusia yang paling buruk sepanjang sejarah dunia juga masih bisa disaksikan, yaitu Fir’aun. Ia membunuh semua bayi laki-laki hanya karena ucapan peramal bahwasanya akan ada seorang lelaki yang bangkit untuk melawannya dan meruntuhkan kekuasaannya. Ia tidak mau beriman kepada Allah, bahkan ia sendiri mengaku dirinya sebagai Tuhan dan membunuh orang-orang yang menentangnya dengan biadab. Hingga saat ini jasadnya masih ada karena Allah sendiri yang menyelamatkan jasadnya, sebagaimana firman-Nya :

فَالْيَوْمَ نُنَجِّيْكَ بِبَدَنِكَ لِتَكُوْنَ لِمَنْ خَلْفَكَ اٰيَةً ۗوَاِنَّ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِ عَنْ اٰيٰتِنَا لَغٰفِلُوْنَ

“Maka pada hari ini Kami selamatkan jasadmu agar engkau dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang setelahmu, tetapi kebanyakan manusia tidak mengindahkan tanda-tanda (kekuasaan) Kami”. (QS. Yunus ayat 92)

Itulah contoh manusia yang masih saja dibicarakan tentang kejahatan semasa hidupnya. Ia menjadi sosok yang paling dibenci dalam sejarah dunia, bahkan ia lebh buruk daripada Iblis, karena Iblis sendiri tidak pernah mengaku bahwa dirinya adalah Tuhan. Dan manusia-manusia yang mengikuti jejaknya juga akan selalu diingat. Maka sepatutnya setiap manusia untuk mengambil pelajaran dari setiap peristiwa dalam sejarah. Berfikir sebelum bertindak, agar tidak menyesal di kemudian hari, karena manusia akan menjadi bahan pembicaraan bagi generasi setelahnya.


Penulis : Ustadz Muhammad Nazar

1 comment for "Meski Telah Tiada, Engkau Akan Selalu Dikenang"