Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Empat Cara Memuliakan dan Mencintai Guru

Empat Cara Memuliakan dan Mencintai Guru
Gambar: Mesjid Baiturrahman (Banda Aceh)

Bagaimana kehidupan seseorang tanpa hadirnya seorang guru yang menuntutnya dalam kehidupan? Pernahkah anda mendengar cerita atau dongeng tentang Tarzan, seorang anak yg hidup di dalam hutan tanpa hadirnya siapapun yang menuntunnya dalam hidup?.

Nah itu hanyalah sebuah cerita, yang pasti kita sudah bisa menebak bagaimana kisah tersebut. Begitu pentingnya peran seorang guru dalam kehidupan. Siapa saja orang yang memberikan kita ilmu baik itu ilmu yang berkaitan dengan dunia maupun ilmu yang berkaitan dengan akhirat, dialah yang disebut guru. Apalagi dengan ilmu yang diberikannya membuat kita bahagia dunia dan akhirat sudah selayaknya kita menghormati dan meyayanginya. Maka, Jangan remehkan atau menyepelekan guru karena keberkahan ilmu yang kita pelajari bisa berawal dari sikap kita terhadap guru.

Tanpa hadirnya seorang guru kita bukanlah siapa-siapa. Orang tua adalah guru pertama kita. Kemudian kita menjumpai para guru disekolah atau ditempat kita belajar. Guru di sekolah maupun di tempat kita mengaji atau mempelajari ilmu agama merupakan sosok guru yang berjasa dalam hidup kita.

Dalam Al-Qur’an Surat Az-Zumar Ayat 9, Allah SWT berfirman:

Katakanlah, “Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran.” (QS. al-Zumar : 9).

Dalam satu hadist Rasulullah Saw bersabda:

مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِاْلعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَ الآخِرَهَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ، وَمَنْ أَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ باِلعِلْمِ

Artinya : Barang siapa menginginkan kebaikan di dunia ini, hendaklah ia mencapainya dengan ilmu. Barang siapa menginginkan kebaikan di akhirat, maka ia harus mencapainya dengan ilmu. Dan barang siapa menginginkan keduanya, hendaklah mencari ilmu. (HR Thabrani).

Ilmu itu sangatlah berharga, ia lebih utama daripada harta, para ulama yang mencintai dan mengetahui kenikmatan ilmu, tidak akan menukarkan ilmunya dengan harta sebanyak apapun. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta kamu yang harus menjaganya. Ilmu semakin bertambah ketika diinfakkan -dalam riwayat lain ketika diamalkan-, sedangkan harta akan berkurang ketika diinfakkan. Ilmu adalah hakim (yang menentukan), sedangkan harta yang dihukumi.”(Ali bin Thalib)
Empat Cara Memuliakan dan Mencintai Guru

Dari beberapa keterangan di atas, menjelaskan beberapa keterangan tentang pentingnya ilmu bagi kehidupan manusia. Maka ketika kita mendapat ilmu, maka balaslah kepada guru yang mengajarkan kita dengan kebaikan. Jangan mencercanya ketika mendapapi persilisihan atau perbedaan pendapat (khilafiyah) terhadap guru. Berdiskusilah, bila memang tidak mendapatkan titik temu maka tetaplah kita menghargainya sebagai guru. Lihatlah jasanya dari segi ilmu yang telah beliau berikan pada kita.

Bila kita mencintai ilmu maka sudah sepatutnya juga kita mencintai guru. Adapun beberapa cara yang dapat kita lakukan untuk mencintai guru kita adalah:

1. Menjaga adab dengannya dan memuliakannya.

Cara kita menjaga adab terhadap guru adalah dengan menghadiri majelis ilmu lebih awal, jangan sampai guru hadir duluan sedangkan muridnya sering terlambat. Adab murid yang harus diperhatikan adalah agar murid tidak bernada tinggi ketika berbicara dengan guruya. Memberikan kabar bila berhalangan hadir dalam majelis ilmu juga merupakan contoh sikap kita menghormati guru.

2. Menjaga aibnya

Setiap manusia mempunyai aib, sebagian aib ada yang Allah tampakkan, dan sebagian lagi Allah sembunyikan dari pandangan manusia. Apabila kita mengetahui aib pada guru kita, maka sikap terbaik adalah menutup dan tidak menyebarkan aib tersebut. Sebagaimana tersebut dalam kisah Imam Nawawi, pada saat Imam An Nawawi hendak membaca di hadapan guru, di perjalanan beliau bersedekah untuk sang guru sekedarnya dan berdoa, ”Ya Allah, tutuplah aib guruku dariku, hingga aku tidak melihat kekurangan beliau dan tidak ada orang lain yang menyampaikan kepadaku mengenai aib beliau “. (Lawaqih Al Anwar Al Qudsiyah, hal. 29)

3. Mendoakan kebaikan padanya

Seorang murid haruslah mengingat dan mendo’akan gurunya. Hal ini akan membawa kebaikan, karena Allah akan memudahkan segala urusan, melapangkan rezeki, dan membalas semua kebaikan kepada guru kita, serta akan memberi kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.

Dalam satu hadist Rasulullah Saw bersabda:

“Siapa yang memberikan kebaikan untukmu, maka balaslah. Jika kamu tidak mampu membalasnya, doakanlah ia hingga kamu yakin telah benar-benar membalasnya.” (HR. Abu Daud).

4. Bersilaturahmi ke rumah guru

Rasa persaudaraan akan semakin subur bila ada persaudaraan, salah satu cara adalah mengunjungi guru kita terutama pada saat momen-momen istimewa seperti hari lebaran. Setiap orang pasti akan senang untuk dikunjungi, demikian juga halnya dengan guru kita. Seorang guru akan sangat senang dikunjungi oleh muridnya, karena hal tersebut menunjukkan sang murid masih ingat dan hormat kepadanya. Semoga dengan usaha kita untuk mencintai guru kita dapat menjadi wasilah keberkahan ilmu yang kita pelajari sehingga membawa kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Aamiin ya rabbal 'aalamiin

Penulis : Julia binti Saridin

Post a Comment for "Empat Cara Memuliakan dan Mencintai Guru"