Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Berharga Kejujuran Sang Gadis Penjual Susu

Kisah Berharga Kejujuran Sang Gadis Penjual Susu
Gambar : Pixabay.com

Umar bin Khattab ra merupakan shahabat yang sangat dekat dengan Rasulullah SAW. Ia dikenal sebagai seorang pemimpin yang adil dan sangat peduli terhadap kondisi rakyatnya.

Dikisahkan pada masa khalifah Umar bin Khattab ra, hampir setiap malam khalifah Umar bin Khattab ra keluar pada malam hari berkeliling kota Madinah untuk melihat kondisi warganya. Ia melakukannya pada saat tengah malam tiba, yang saat itu semua penghuni rumah sudah berada di dalam rumahnya masing-masing dan sedang terlelap dalam tidurnya. Hal ini beliau lakukan untuk melihat secara langsung, bagaimana kondisi warganya, apakah ada yang masih merasakan ketidakadilan dalam kepemimpinannya. Beliau sangat takut terhadap jabatan yang sedang dipikulnya yang kelak harus dipertanggungjawabkan di hadapan Allah SWT.

Pada suatu malam saat beliau berjalan-jalan, tiba-tiba terlihat ada satu rumah yang masih bercahaya padahal saat itu rumah-rumah lain sudah padam lampunya . Kemudian khalifah mendekati rumah tersebut dan tanpa sepengetahuan penghuni rumah, Khalifah Umar mendengar percakapan seorang ibu dengan anaknya yang berada didalam rumah. Penghuni rumah tersebut ternyata berprofesi sebagai penjual susu.

“Hari ini kita mendapatkan sedikit susu bu” Kata Sang Anak

Ibunya menjawab: “Benar, semenjak ayahmu meninggal dunia, pendapatan kita berkurang, kambing-kambing kita sangat sedikit mengeluarkan susu”.

Sang anak kemudian berkata : “Semoga Rumput segera menghijau sehingga kambing-kambing kita menghasilkan susu yang banyak”.

Tiba-tiba sang Ibu tersebut berkata : “Nak bagaimana kalau susu ini kita campurkan saja dengan air, sehingga kita bisa menjualnya lebih banyak?”

Anaknya terkejut mendengar usul ibunya tersebut : “Astagfirullah....... Jangan bu, Khalifah Umar melarang berbuat curang. Kalau ketahuan, kita akan dihukum berat”.

“Khalifah Umar ra tidak akan tahu dengan apa yang kita lakukan ini dan tidak mungkin Khalifah datang kesini. Bukankah saat tengah malam seperti ini semua orang sudah terlelap dalam tidurnya” Kata sang Ibu

Sang Anak menjawab : “Tapi Ibu, manusia memang tidak tahu apa yang kita kerjakan, tapi Allah SWT tahu bu. Allah Maha Melihat. Maaf ibu, aku tidak mau melakukannya karena aku malu kepada Allah yang selalu melihat perbuatan kita”.

Sang ibupun menyesali akan kesalahannya dan memohon ampun pada Allah SWT. Diluar rumah Khalifah Umar ra sangat kagum kepada gadis tersebut. Khalifah Umar tersenyum kemudian memberi tanda pada rumah tersebut. Gadis yang jujur ini pantas mendapatkan hadiah yang istimewa. Rumah tersebut ditandai karena Khalifah berencana untuk mendatanginya kembali esok hari.

Kemudian pada siang harinya Khalifah Umar datang ke rumah tersebut bersama anaknya yang bernama Ashim ra untuk melamar putri yang jujur tersebut karena Khalifah Umar ra sangat kagum dengan kejujuran anak gadis tersebut. Tentu saja maksud Umar ra sangat mengejutkan penghuni rumah tersebut.

Tidak berapa lama kemudian pernkahan pun dilaksanakan. Setelah menikah merekapun hidup bahagia dan kelak dari keturunan mereka lahirlah sosok pemimpin yang juga menjadi khalifah yang dikenal jujur, adil, taat pada Allah dan Rasul-Nya. Menurut beberapa sumber anak tersebut kelak diberi nama Umar bin Abdul Azis. Umar bin Abdul Aziz adalah cucu dari gadis penjual susu atau cicit dari Umar bin Khattab.

Itulah kisah yang sangat berharga dan penuh dengan nilai-nilai keislaman. Bagi siapa saja mengamalkannya maka tidaklah diperolehnya kecuali kebaikan . Allah SWT berfirman dalam dalam Al-Qur’an Surat Ar-Rahman ayat 60 yang artinya “Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula)”.

Cerminan keislaman akan terpancar bagi manusia-manusia yang menjalankan syariah yang sudah ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya. Allah Maha melihat setiap perbuatan hamba-Nya. 

Allah berfirman dalam Al-Qur’an Surat Ar-Ra’d ayat 11.

Artinya : ”Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang yang selalu mengikutinya bergiliran, dimuka dan dibelakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan pada suatu kaum maka tidak ada yang dapat menolaknya dan sekali-kali tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia”.

Oleh karena itu, kita harus yakin bahwa setiap perbuatan kita, baik yang kita lakukan di pagi hari maupun di malam hari, ketika berada dikeramaian maupun disaat sendirian, maka kita tidak dapat menghindar dari pandangan Allah SWT. Kita harus berusaha dengan semampu kita untuk benar-benar menaati perintah-Nya dan menjauhi segala bentuk larangan-Nya.

Semoga Allah SWT menjaga kita dan anak keturunan kita agar selalu berada dalam petunjuk dan ridha-Nya...Aamiin ya rabbal ‘alamiin.

Penulis Julia binti Saridin, Dari berbagai sumber



Post a Comment for "Kisah Berharga Kejujuran Sang Gadis Penjual Susu"