Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Kisah Legenda Naga Erau dan Putri Karang Melenu

KISAH LEGENDA NAGA ERAU DAN PUTRI KARANG MELENU

Kisah Legenda Naga Erau dan putri Karang Melenu
Gambar : Pixabay.com

Suatu hari di sebuah rumah dipinggir hutan, tinggallah satu keluarga. Keluarga tersebut merupakan keluarga Petinggi Hulu Dusun. Dalam beberapa inihari mereka tidak dapat bekerja karena sedang turun hujan lebat.

“Pak sudah beberapa hari hujan turun terus dan belum ada tanda-tanda akan reda, padahal persediaan kayu bakar semakin berkurang”Kata Sang Istri

“Tapi bu, tidak mungkin kita dapat keluar rumah dalam kondisi seperti ini” Jawab sang suami

Istri menjawab “Kalau begitu kita nekat saja pak, daripada nanti kita nggak ada kayu bakar untuk memasak”

“Jangan bu, biar nanti aku ambilkan kayu yang di atap rumah saja, mudah-mudahan bisa dipakai untuk kayu bakar” jawab suaminya

Sang suami kemudian naik ke atas atap, dalam hatinya dia berkata “sepertinya bagian ini bisa kuambil, semoga saja atapnya masih tetap kuat meski ku ambil seperti ini”

Tiba-tiba muncullah seekor makhluk kecil “loh apa ini, kok ada ulat di sini” kata sang Petinggi Hulu Dusun.

Ulat kecil itu terlihat takut, sang penghulu kemudian berkata “tenanglah kau ulat kecil, aku tak akan mengganggumu, Mari ku turunkan kau ke bawah. Nah kau aman sekarang” kata petinggi hulu dusun”

Setelah Petinggi Hulu Dusun membawa Ular itu turun, secara ajaib langit berubah menjadi cerah.

“Aku tak mendengar suara hujan, apakah hujannya sudah reda, aku tak tau, sepertinya kau membawa keberuntungan ya” Kata Petinggi Hulu Dusun.

Petinggi Hulu Dusun memanggil istrinya “Bu, lihatlah yang kutemukan”

Sang istri berkata “baru kali ini aku melihat yang seperti itu”

Akhirnya Petinggi hulu dusun bersepakat dengan istrinya untuk merawat ulat kecil itu. Semakin lama ulat kecil tersebut badannya tumbuh semakin besar, dan akhirnya ulat kecil tersebut berubah menjadi seekor naga kecil.

Petinggi Hulu Dusun berkata “tak kusangka, ulat kecil itu ternyata seekor naga, para warga pasti akan takut jika melihatnya. Tapi kau tidak perlu khawatir tenaga kecil, kau masih bisa tinggal disini. Kami sudah menganggapmu sebagai anak sendiri”

Pada suatu malam sang petinggi dusun bermimpi bertemu dengan seorang putri yang berkata “ayah dan ibu terima kasih telah merawatku selama ini, aku akan mengabulkan keinginan ayah dan ibu, untuk mewujudkannya aku butuh beberapa benda, tolong buatkanlah tangga untukku di depan rumah”

Mimpi itu sangat tersasa nyata sehingga membuat Penghulu Dusun terbangun dari tidurnya.

Istri yang melihatnya berkata “Kenapa Pak Kau tampak bingung?”

Petinggi Hulu Dusun berkata “aku semalam mimpi aneh Bu aku didatangi seorang gadis, ia memintaku untuk membuatkan tangga”

Tiba-tiba terdengar suara “tolong wujudkanlah mimpi itu Ayahanda”

“Astaga suara itu sama dengan suara gadis yang ada di mimpiku, Apakah Gadis itu adalah kamu naga kecil” tanya Petinggi Hulu Dusun

Naga kecil menjawab “Iya Ayah tolong wujudkanlah mimpi itu”

“Baiklah akan ku turuti permintaanmu” kata Petinggi Hulu Dusun

“Terima Kasih Ayah Ibu Apakah kalian sudah mempersiapkan permintaanku yang lainnya” Kata Naga Kecil

“Ini wijen hitam dan ini beras kuning”, kata Petinggi Hulu Dusun dan istrinya

Naga kecil melanjutkan “baik kalau begitu aku merayap ke tanah ikutlah denganku ke manapun aku pergi Selama perjalanan taburi tubuhku dengan beras kuning dan bakarlah wijen hitam itu”

Petinggi Hulu Dusun dan istrinya pun pergi mengikuti kemanapun naga itu pergi. Tubuh naga itu terus-menerus diusap dengan beras kuning sambil membakar wijen. Kahirnya mereka behenti di tepi sungai Mahakam, naga kecil itupun kemudian menceburkan diri ke dalam sungai Mahakam, dia berenang sebanyak tujuh kali dari hilir ke hulu. Petinggi Hulu Dusun dengan istrinya terus mengikuti sang naga kecil dengan menggunakan perahu. Kemudian naga kecil tersebut berenang sebanyak tiga kali ke kanan dan kiri sebelum akhirnya menyelam ke dasar sungai. Tiba-tiba datanglah hujan badai yang membuat Petinggi Hulu Dusun dan istrinya panik.

Istri Petinggi Hulu Dusun berkata “Kenapa hujan badai tiba-tiba datang”

Petinggi Hulu Dusun berkata “Tidak apa-apa bu, aku akan menepikan perahu ke sisi sungai”

Badai itupun tiba-tiba berhenti dan hilang seketika.

“Aneh sekali kenapa mendadak jadi cerah lagi, Naga kecil juga tak terlihat, kemana dia pergi” kata Petinggi Hulu Dusun

Lihatlah itu pak, buih-buih itu” Kata sang istri

Tanpa diduga, tiba-tiba muncul seekor naga besar dan lembuswana (hewan legendaris Kutai Kertanegara). Akan tetapi naga yang datang ini berbeda daripada naga yang bersama mereka sebelumnya. Di atas kepala naga terlihat seperti membawa suatu wadah. Beberapa waktu kemudian naga dan lembuswana tersebut menyelam dan hilang ke dalam sungai dan wadah yang ada dipalanya mengalir mendekati perahu Petinggi Hulu Dusun dan istrinya.

“Ada bayi di dalamnya Bu” Kata Petinggi Hulu Dusun

Sang istri sangat takjub “Astaga ini sama bayi yang cantik”

“Mungkin agak kecil ini ingin berterima kasih pada kita, karena kita telah merawatnya hingga besar Bu” Kata Petinggi Hulu Dusun

Sang istri berkata “Akan ku beri nama bayi ini Putri Karang Melenu”

Petinggi hulu Dusun dan istrinya merawat bayi itu dengan penuh kasih sayang, bayi itu tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik, kelak dia akan menjadi istri dari Raja Kutai Kartanegara pertama, Aji Batara Agung dewa Sakti.

Sumber : Kisah Legendaris Kutai Kertanegara


Post a Comment for "Kisah Legenda Naga Erau dan Putri Karang Melenu"