Yakinlah Pertolongan Allah Itu Sangat Dekat

Foto : Pixabay.com

Bumi berputar pada porosnya, waktu akan terus bergerak dan hari terus berganti. Setiap manusia terus berproses baik dari mulai pertumbuhan fisik maupun pertumbuhan emosional. Semuanya mengalami perubahan, mau atau tidak mau, waktu terus berlalu tanpa menunggu persetujuan dari kita. Namun kita harus sadar, bahwasanya hidup di dunia ini adalah tempat dimana kita mempersiapkan bekal untuk menuju ke negeri akhirat yang akan kekal di sana. Beruntunglah orang-orang yang pandai mempersiapkan bekal untuk pulang ke kampungnya.

Dalam mempersiapkan bekal kita dituntut melaksanakan segala hukum syariat sesuai dengan Al Qur'an dan Sunnah. Dalam perjalanan menuju kampung akhirat tersebut ternyata tidak semudah yang bayangkan dalam akal fikiran kita, banyak halangan dan tantangan atau ujian yang akan dihadapi, sehingga banyak manusia yang gagal sehingga ketika waktunya habis tidak ada bekal yang dipersiapkan, yang ada malah terjerumus ke dalam lembah maksiat dan dosa yang akan membinasakannya ketika menghadap Allah Subhanahu wata’ala.

Sebagai seorang yang beriman kita harus meyakini dan berupaya karena tujuan akhir yang dituju adalah negeri akhirat yaitu syurga yang dimana di dalamnya ada berbagai kenikmatan yang akan menanti kita.

Dalam Al-Qur’an Surat Al-baqarah ayat 214 Allah Subhanahu wata’ala berfirman :

اَمْ حَسِبْتُمْ اَنْ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ وَلَمَّا يَأْتِكُمْ مَّثَلُ الَّذِيْنَ خَلَوْا مِنْ قَبْلِكُمْ ۗ مَسَّتْهُمُ الْبَأْسَاۤءُ وَالضَّرَّاۤءُ وَزُلْزِلُوْا حَتّٰى يَقُوْلَ الرَّسُوْلُ وَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مَعَهٗ مَتٰى نَصْرُ اللّٰهِ ۗ اَلَآ اِنَّ نَصْرَ اللّٰهِ قَرِيْبٌ

Artinya : Ataukah kamu mengira bahwa kamu akan masuk surga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) seperti (yang dialami) orang-orang terdahulu sebelum kamu. Mereka ditimpa kemelaratan, penderitaan dan diguncang (dengan berbagai cobaan), sehingga Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya berkata, “Kapankah datang pertolongan Allah? Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu dekat. (Q.S Al-Baqrah : 214)

Dalam ayat di atas Allah Subhanahu wataala menjelaskan bahwa untuk menuju surga Allah, kita akan diuji dengan berbagai ujian, dimana kadangkala ujian yang datang bisa bermacam tingkatan, baik ujian berat, sedang, maupun ringan. Namun, kita harus menyadari bahwa manusia adalah makhluk yang lemah, kita tidak dapat menyelesaikan persoalan kita sendiri. Kita harus meminta pertolongan, dan pertolongan itu yang harus kita minta bukan pada manusia, karena manusia sudah kita tahu dia lemah seperti kita juga, tapi kita harus meminta pertolongan kepada yang menciptakan kita, yang maha tahu akan segala persoalan kita yaitu Allah SWT.

Dalam hidup ini kita sering mendapati rasa bahagia dan susah. Kadangkala ketika kesusahan datang, datangnya pun bukan sekali, tapi bertubi-tubi. Kemudian kita menantikan datangnya pertolongan, akan tetapi yang kita nanti-nantikan tersebut tidak juga kunjung hadir menghampiri kita, walaupun segala cara dan upaya telah kita kerjakan secara maksimal. Pada saat di tengah pergulatan masalah yang masuk dalam pikiran, kondisi yang terasa tertekan, maka dalam kondisi seperti ini, kita mulai susah untuk menstabilkan semangat agar hati tetap tenang.

Maka pada saat itulah kita kita perlu mengingat firman Allah Subhanahu wata’ala sebagaimana tersebut didalam Al-Qur'an, Allah SWT berfirman

Artinya : .... Karena sesungguhnya dalam kesulitan ada kemudahan, sesungguhnya setelah kesulitan itu ada kemudahan (Q.S Al Insyirah ayat 5-6).

Allah Subhanahu wata’ala mengulang dua kali, agar kita yakin dan berserah diri pada-Nya. Allah Subhanahu wata’ala memberikan kabar gembira bahwasanya kemudahan itu dua kali lebih kuat daripada kesusahan dan penderitaan. Oleh karenanya janganlah kita berputus asa atas segala kejadian yang menimpa kita, karena dibalik itu semua ada balasan indah yang akan diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya yang sabar.


Penulis : Julia binti Saridin